Aku sudah pernah hidup sebelumnya,
air mata dan tawa bukan hal besar untukku,
yang sampai hari ini kucari,
yang tidak juga kutemukan,
tidak juga kuketahui,
adakah yang sejati di dunia ini,
dengan lantang sebuah suara mengatakan padaku,
tidak!
Aku ini seorang anak gadis,
gadis yang terlahirkan kembali,
bukan dalam wujud yang baru,
aku kembali dengan fikiran dan hati yang baru,
hatiku yang lalu telah lama mati,
mati terbunuh,
teraniaya,
aku yang dulu bertanya dan mencoba menjejalkan pada diriku sendiri,
yang kutemui adalah cinta, adalah hati untukku yang sejati,
yang sejati,
karena kupercaya,
karena aku terlalu percaya,
aku terbunuh oleh kepercayaanku sendiri,
aku menganiaya diriku sendiri,
otakku mati,
mati tak mengerti mana yang benar dan yang salah,
ketika sebuah suara dengan lantang memekikkan
tidak
tidak
TIDAK berulang kali kudengar,
tapi kata tidak yang terakhir yang bisa kupahami,
tidak ada cinta yang sejati,
seperti manusia yang diberkati dengan keterbatasan,
benci pun ada batasnya,
aku bodohnya tak tahu,
rasa cinta itu pasti juga ada batasnya,
hati manusia ada di dalam tubuhnya,
sejalan dengan merapuh tubuhnya,
rapuh pula hatinya,
hanya menunggu waktu hingga jiwanya sirna,
hingga tubuhnya hancur,
cintanya pun akan sirna,
air mata dan tawa bukan hal besar untukku,
yang sampai hari ini kucari,
yang tidak juga kutemukan,
tidak juga kuketahui,
adakah yang sejati di dunia ini,
dengan lantang sebuah suara mengatakan padaku,
tidak!
Aku ini seorang anak gadis,
gadis yang terlahirkan kembali,
bukan dalam wujud yang baru,
aku kembali dengan fikiran dan hati yang baru,
hatiku yang lalu telah lama mati,
mati terbunuh,
teraniaya,
aku yang dulu bertanya dan mencoba menjejalkan pada diriku sendiri,
yang kutemui adalah cinta, adalah hati untukku yang sejati,
yang sejati,
karena kupercaya,
karena aku terlalu percaya,
aku terbunuh oleh kepercayaanku sendiri,
aku menganiaya diriku sendiri,
otakku mati,
mati tak mengerti mana yang benar dan yang salah,
ketika sebuah suara dengan lantang memekikkan
tidak
tidak
TIDAK berulang kali kudengar,
tapi kata tidak yang terakhir yang bisa kupahami,
tidak ada cinta yang sejati,
seperti manusia yang diberkati dengan keterbatasan,
benci pun ada batasnya,
aku bodohnya tak tahu,
rasa cinta itu pasti juga ada batasnya,
hati manusia ada di dalam tubuhnya,
sejalan dengan merapuh tubuhnya,
rapuh pula hatinya,
hanya menunggu waktu hingga jiwanya sirna,
hingga tubuhnya hancur,
cintanya pun akan sirna,
No comments:
Post a Comment
thank you ^^)>