Mine... My....

Story

Victim, imagine, love, pain, hurt, part of them, some things of "LIFE"

Tolong jangan menjadi orang setampan itu.... Itu menyiksaku, membuat paru-paruku sulit bernafas, aliran darahku sekejap saja membeku, kenapa harus dilahirkan seorang setampan dirimuu?


:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::>


Minute

Hari dimana matahari bersinar, maka disana aku menghirup udara. Hidup itu menyesatkan, karena hidup adalah permainan. Kau tidak harus menjadi yang terpintar di kelasmu, yang paling tercerdik diantara sekawananmu, ataupun hidup dengan “just be yourself!”. Karena hidup itu: “Kau tahu aturan mainnya, kau yang menang.”
Hari ini aku kelas tiga SMA, inilah masa keemasan sepanjang hidup bagi banyak orang. Tapi juga tidak terlalu abu-abu bagiku. “MURNI!”, Shinta teman sebangkuku rupanya sudah datang. Segera dia mengambil bangku di sampingku, “yang ini! Yang ini, kalau Bu Rita sampai menunjukku bagaimana?”, hampir setiap pagi hari Rabu dan Kamis wajahnya pucat. Guru killer, mata pelajaran biologi, perawakan tinggi besar dan kaku, satu-satunya murid kesayangan beliau, Shinta. “Siapa suruh cari perhatian di awal semester?” kataku. “Ah, jadi begitu! Kenapa segampang ini aku tidak juga paham yah?” dia tidak pernah memperhatikan ucapanku selain berhubungan dengan biologi.
Hari ini sekolah dipulangkan pagi, tapi sepagi-paginya kelas tiga, kami masih harus menghadapi bimbingan belajar untuk persiapan ujian akhir. Aku pergi ke toko buku, karena ayah baru saja mengirimkan uang, minggu ini aku bisa membeli buku-buku yang sudah aku target sedari bulan lalu. Setelah keluar dari toko, aku baru sadar kalau aku membeli banyak buku. Aku cepat-cepat membaca satu buku yang kubeli, kuputuskan duduk di sebuah emperan toko yang sudah dua tahun ini tersegel. Mmh, entah!
“Mur, Mur!” seseorang menggoyangkan kakiku pelan sepertinya suara Asty, tapi tumben sekali membangunkanku sepelan itu, badanku terasa berat! “AAARGH!” kudorong seseorang yang tidur di bahuku, dia jatuh terkulai di tanah. “Di….di.. dia mati? Hey,!” Kurebakan tubuhnya yang lemah pucat. “Bisa bawa aku ke rumahmu?”, anak laki-laki itu pingsan lagi.
“Kamu ketemu dimana? Kenapa dibawa ke rumah? Bisa jamin dia bukan orang jahat. Kita kan tidak punya orang laki-laki dirumah!”. “Ibu ini, dia kan sedang sakit! Dia saja tidak bisa berjalan mana mungkin bisa menikam ibu? Chus chus chus aw!” sambil kutusuk-tusukkan tanganku keperutku menenangkan ibuku. “Ahahaha haha!” suara tawa dari kamar tamu. “Sudah bangun?” kataku, sepertinya dia terkejut langsung terdiam melihatku dan ibu masuk. “Tadi kamu…” “Ah, iya aku ingat! Maaf jadi merepotkan kalian. Ibu, boleh aku menginap disini untuk beberapa saat?” Aku akan kerjakan apapun yang bisa aku lakukan disini.” Ibuku mulai angkat bicara, “Murni pasti tahu jawaban ibu.” “HAH?”, aku terperangah mendengar ibu hanya bicara beberapa kata, kupikir ibu akan bilang setidaknya bilang kalau kami belum mengenalnya. Dari dapur ibu bilang “Biarkan dia tinggal disini!” Aku benar-benar tidak paham maksud ibu membiarkannya tinggal disini, dia menarik lenganku, dingin, jadi kutarik lenganku “Maaf!” kami mengucapkannya bersamaan, “ahaha haha!” tapi dia langsung terdiam lagi, “Namaku Aldi! Sampaikan terima kasihku pada Ibu.” Dia mengumbar senyumnya, “Murni!” dia menggodaku. Aku mengerutkan dahiku, tapi dia tetap tersenyum.
“Dia pasti punya alasan kenapa dia tidak kembali ke rumahnya! Lagi pula, dia juga belum begitu sehat untuk berpergian.” “Bukannya tadi ibu bilang kalau kita tidak mengenalnya?”


......................................................................


part of PYONG


Dia tidak pernah hafal grip sebuah lagu. Tapi dia akan segera tahu setelah mendengarkan beberpa kali. Setiap kali kuminta dia memainkan satu lagu untukku, yang dia mainkan hanya sebuah lagu temuannya sendiri (menurut pemikirannya) yang terdiri dari tiga grip D Dm dan A. Dia bilang "kau bisa memulai lagu ini dari grip manapun, dan ketika kau sampai pada Dm kau akan berada pada klimaks dari kisah lagu ini, kemudian kau akan hampir temui ending pada A dan lagu akan seperti dimulai oleh D. Lagu yang tidak memiliki akhir, kecuali kau memutuskan untuk mengakhirinya." Dia gila! Gila akan Dm! dan aku gila akan dirinya!


......................................................................

No comments:

Post a Comment

thank you ^^)>