Senang rasanya memiliki seorang sahabat. Apalagi ada banyak sahabat yang menyayangi kita. Terkadang kita berbeda pendapat menyebabkan hubungan persahabatan kita merenggang. Tapi bukankah rasa sayang kita kepadanya sedang diuji. Ada yang bilang "lebih penting sahabat daripada cinta". Memangnya nggak ada rasa cinta dalam persahabatan? ^^ Bercanda... Itulah salah satu hobby saya. Membolak-balikkan fakta. Sebenarnya kalimat di atas memang sering author dengar, tapi tidak kalah sering dengan "lebih penting sahabat daripada pacar". Kebanyakan saya mendengar kalimat itu diucapkan kaum Hawa, tapi lebih sering saya melihat kaum Adam yang melaksanakan. ^^ Bukan berarti kaum Hawa cuma omong doang, kaum Adam kebanyakan, kebanyakan lebih sayang teman daripada pacar. Kalo kaum Hawa, "Girls, kencan dulu yaw!" Aw, aw, bukti nyata, bukan? Nggak bohong kok! Author sering dengar dan lihat. Kalo kaum Adam, "maaf, Yang, lagi ngumpul sama temen! Ntar aku telpon lagi, yaw! Tha tha!" Saya juga mengalami cinta seperti itu, T0T, pada akhirnya berakhir buruk juga. ^^ .
Pengaruh sahabat nggak berakhir sampai jenjang pacaran saja. Pengaruhnya sampai ke jenjang pernikahan. Tapi pada tahapan itu, saya belum begitu mengerti. Tapi pernah baca, sifat "lebih sayang temen" masih melekat meskipun sudah menikah. Karena beberapa orang bisa menjadi bebas dengan teman atau sahabatnya. "Bebas" berarti, bebas mengekspresikan diri mereka tanpa harus menutupi segala kekurangan mereka, kalau suka kentut ya, langsung kentut didepan teman, nggak perlu pergi ke belakang dulu. Sedikit tidak sopan, tapi biasanya, kentut itu bisa menjadi topik seharian. Seru! Ada kalanya sahabat bisa jadi tempat kita membebaskan segala penat atau masalah yang kita hadapi. Tempat kita bebas cerita segala permasalahan. Boring sedikit langsung kirim pesan singkat, "Guys, gingaps?" Meskipun nggak tatap muka, bisa membuat hari jadi lebih menyenangkan. Lagi takut, waktu resah, saat sedih, semuanya bisa kita share sama makhluk Tuhan yang diberi nama SAHABAT.
Tapi jangan sembarangan sama satu itu, sesekali sih yang namanya sahabat pasti maklum sama kesalahan, kekhilafan kita. Tapi sahabat juga manusia, ya, beruntunglah kamu yang mempunyai teman dengan kesabaran tanpa batas, tapi, sesabar-sabarnya seorang sahabat, mereka pasti nggak mau melihat sahabatnya sendiri terpuruk dalam kesalahan berulang kali. Bukan berarti mereka lelah dengan tindak tandhuk kita, tapi mereka ingin kita sepemahaman dengan mereka, mereka ingin kita tahu, apa yang mereka rasakan.
Pengaruh sahabat nggak berakhir sampai jenjang pacaran saja. Pengaruhnya sampai ke jenjang pernikahan. Tapi pada tahapan itu, saya belum begitu mengerti. Tapi pernah baca, sifat "lebih sayang temen" masih melekat meskipun sudah menikah. Karena beberapa orang bisa menjadi bebas dengan teman atau sahabatnya. "Bebas" berarti, bebas mengekspresikan diri mereka tanpa harus menutupi segala kekurangan mereka, kalau suka kentut ya, langsung kentut didepan teman, nggak perlu pergi ke belakang dulu. Sedikit tidak sopan, tapi biasanya, kentut itu bisa menjadi topik seharian. Seru! Ada kalanya sahabat bisa jadi tempat kita membebaskan segala penat atau masalah yang kita hadapi. Tempat kita bebas cerita segala permasalahan. Boring sedikit langsung kirim pesan singkat, "Guys, gingaps?" Meskipun nggak tatap muka, bisa membuat hari jadi lebih menyenangkan. Lagi takut, waktu resah, saat sedih, semuanya bisa kita share sama makhluk Tuhan yang diberi nama SAHABAT.
Tapi jangan sembarangan sama satu itu, sesekali sih yang namanya sahabat pasti maklum sama kesalahan, kekhilafan kita. Tapi sahabat juga manusia, ya, beruntunglah kamu yang mempunyai teman dengan kesabaran tanpa batas, tapi, sesabar-sabarnya seorang sahabat, mereka pasti nggak mau melihat sahabatnya sendiri terpuruk dalam kesalahan berulang kali. Bukan berarti mereka lelah dengan tindak tandhuk kita, tapi mereka ingin kita sepemahaman dengan mereka, mereka ingin kita tahu, apa yang mereka rasakan.
No comments:
Post a Comment
thank you ^^)>